Kalau tinggal di Bandung, saat ingin main pantai tentu saja lokasi yang pertama kali muncul di benak bukanlah Pantai Ancol. Walaupun sebenarnya Pantai Ancol merupakan lokasi yang paling dekat dari Bandung. Pantai di Bali terlalu jauh. Berat di ongkos pula. Sawarna? Terlalu mainstream. Bagaimana kalau susur pantai di Garut Selatan? Pantai Santolo, misalnya? Sekali berkunjung ke Pantai Santolo - Garut, pantai-pantai lain juga disinggahi.
Pantai Santolo terletak di kecamatan Cikelet, berjarak lebih kurang 90 km dari pusat kota Garut. Untuk mencapai lokasi Pantai Santolo, jika tidak mengunakan kendara pribadi, dari terminal Guntur silakan pakai elf jurusan Garut Kota - Pameungpeuk. Dilanjutkan dengan angkot ke Pantai Sayang Heulang.
Banyak Rute ke Pantai Santolo
Dari Bandung ada tiga rute atau alternatif yang bisa digunakan untuk menuju lokasi.
- Yang pertama tentu saja langsung ke kota Garut. Yang pakai kendaraan umum bisa naik bis di terminal Cicaheum atau naik minibus dari terminal Leuwipanjang.
- Touring dengan pilihan lewat Ciwidey. Jalur yang dilalui adalah Ciwidey - Rancabali - Cidaun - Rancabuaya - Bungbulang - Pamengpeuk. Jalur ini lebih dekat tapi kondisi jalan kecil dan masih jarang dilalui oleh kendaraan. Disarankan tidak melakukan perjalanan pada saat malam. Banyak jalan yang tidak ada penerangan.
- Touring dengan pilihan rute Pangalengan. Rute ini lebih jauh tapi kondisi jalan lebih baik dan menawarkan pemandangan perkebunan teh dan pegunungan sepanjang jalan. Rutenya adalah sebagai berikut : Pangalengan - Rancabuaya - Pameungpeuk - Santolo.
Pantai Santolo yang Menawan
Apa yang istimewah dengan Pantai Santolo?
Saat melewati gerbang masuk menuju pantai dari jalan raya Pameungpeuk, di sebelah kiri jalan searah dengan garis pantai, ada sebuah bangunan moderen yang berdiri terpisah di sana. Bangunan tersebut adalah milik Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional atau LAPAN alias stasiun peluncuran roket satu-satunya yang ada di pantai.
Pantai Santolo berada di sebuah pulau karang bernama Santolo. Untuk mencapai pantai tersebut kita harus menyeberangi Sungai Cilauteureun dengan menggunakan perahu trasional dengan biaya Rp 2000 / orang sekali jalan.
Pakai perahu tradisional untuk menyeberang. Jarak sekitar 100 meteran |
Pantai Santolo memiliki ciri khas pantai berpasir coklat muda pada bagian dalam pulau. Semakin dekat ke pinggir laut kontur pantai didominasi batu karang berlubang-lubang. Lubang tersebut membentuk kolam-kolam kecil. Sebagian besar karang yang terendam air ditumbuhi sejenis lumut dan pada bagian yang dalam terdapat berbagai rumput laut.
Saat saya berada di sana, waktu pagi, air laut surut sehingga lubang-lubang batu karang tersebut menjadi kolam yang dengan berbagai ikan-ikan kecil di dalamnya. Beberapa bagian terdapat rumput laut yang tumbuh memenuhi dasar kolam.
Sebagian orang menyebut kolam tersebut sebagai laguna, dengan berbagai variasi ukuran dan kedalaman. Ada yang cuma sebetis, beberapa cukup besar dengan kedalaman sepinggang. Tapi untuk snorkeling atau berenang di sana, sepertinya bukan spot yang tepat.
didominasi kontur karang-karang |
Jembatan Gantung Pantai Santolo
Pantai ini kurang cocok untuk keluarga dengan anak kecil yang suka berlarian sepanjang pantai, apalagi tanpa mengenakan alas kaki. Karang-karangnya tajam-tajam.
Walaupun kolam-kolam yang terbentuk dari air laut yang terperangkap di ceruk-ceruk karang itu cukup ciamik. Menurut saya, feature Pantai Santoloyo yang membedakannya dengan pantai lain adalah sebuah jembatan gantung tua.
Jika kita menelusuri pulau ke sebelah kiri sampai ke ujung pulau, maka kita akan menemukan sebuah jembatan yang menghubungkan Pantai santolo dengan Pantai Sayang Heulang. Sayang jembatan tersebut kondisinya rusak parah sehingga tidak bisa dipergunakan lagi.
Tepat di bawah jembatan tua tersebut ada aliran air dari laut yang masuk ke dalam sungai. Fenomenal! Dikatakan demikian karena seharusnya air yang mengalir dari hilir sungai masuk ke laut. Ini malah sebaliknya.
Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan ketinggian antara permukaan laut dan sungai. Bergabungnya air Sungai Cilauteureun yang berwarna coklat dengan air laut yang jernih menciptakan gradasi warna yang menakjubkan tepat di bawah jembatan. Fenomena alam seperti ini juga terdapat di Perancis.
Dermaga dengan pintu air |
Dari arah berlawanan, di ujung pulau lainnya terdapat sebuah dermaga. Untuk menuju ke dermaga, kita harus berputar arah dari posisi jembatan tua. Ada pos pemantau tsunami yang bisa dijadikan patokan. Dari dermaga ini kita bisa berjalan di atas tembok sampai ke ujung pulau.
Saat berada di dermaga tersebut, ada segerombolan anak nelayan bersiap-siap meloncat dari atas. Atraksi tersebut tidak gratis. alih-alih melemparkan uang koin - mereka meminta uang kertas dengan nominal tertentu.
Pada bagian paling ujung pulau dekat dermaga, ada sebongkah batu besar berdiri menantang matahari. Cukup besar disebut batu namun terlalu kecil disebut pulau. Batu ini mengingatkan saya akan batu karang yang terdapat di Tanjung Layar, Sawarna - Banten.
ini di pantai santolo, bukan tanjung layar - sawarna |
Kesimpulan : Pantai Santolo
Pantai Santolo memiliki ciri khas karang-karang berceruk yang membentuk kolam seperti laguna dengan ikan-ikan kecil di dalamnya. Sangat menawan dan banyak spot yang bisa diphoto jika datang pada saat yang tepat. Sayangnya, Pantai santolo bukan termasuk pantai yang ideal buat keluarga dengan anak kecil.
Penginapan cukup banyak dengan tarif mulai dari Rp 75,000 - Rp 300,000. Tempat makan juga banyak tersedia. Dengan catatan : cukup mahal untuk ukuran kantong saya.Bisa kemping di sini.
note : kalau berada di Garut jangan lupa berkunjung ke Candi Cangkuang
note : kalau berada di Garut jangan lupa berkunjung ke Candi Cangkuang
Pantai Santolo - Garut
0 Response to "Pantai Santolo - Garut"
Post a Comment