Curug Citambur : Prajurit Prabu Pun Menabuh Tambur


curug citambur, cianjur

Konon saking besarnya debit air terjun  Citambur, setiap air yang jatuh menimpah kolam tampungan di bawahnya akan bergedebum seperti tambur ditabuh. Duk. Duk. Duk. Kira-kira begitu bunyinya. Maka lahirlah nama Curug Citambur dari kecelakaan sekawanan air yang jatuh bergedebum ke bawah.

Asal-usul Curug Citambur
Versi asal usul nama tersebut  juga bisa ditelusuri dari kisah donggeng berikut. Konon raja penguasa daerah Tanjung Anginan ( sekarang adalah Desa Karang Jaya, Kec. Pagelaran, Cianjur Selatan ) punya kebiasaan unik. 
 
Setiap Sang Prabu mau mandi, prajurit prabu pun menabuh tambur. Duk. Duk. Bunyi tambur ber-dak-dik-duk. Karena sabun cair jaman itu belum dikenal, Sang Prabu kemungkinan besar mengosok tubuhnya dengan minyak kelapa beraroma kembang sambil nyinden tembang cinta. 

Gema tambur dak-dik-duk membahana sampai ke pelosok desa.  Dengan demikian, bunyi alat musik tambur  pengiring prabu mandi sekaligus menjadi petanda Sang Prabu lagi mandi. Jangan Intip.

Oleh warga sekitarnya curug tempat mandi tersebut kemudian disebut Curug Citambur

Mengenai asal-usul nama curug, jangan ditanggapi dengan serius. Tidak ada catatan dalam sejarah, atau bukti tertulis mengenai Prabu Tanjung Anginan. Kemungkinan besar cuma donggeng yang sengaja diciptakan untuk mempromosikan curug tersebut.

Kesimpulannya, cerita Uncle Seronok ini jangan dijadikan sebagai bahan rujukan.

Cukup nikmati saja keindahan curugnya sambil basah-basahan. Hembusan angin cukup kencang di sekitar curug. Angin membawa butiran air bagaikan gerimis. Jadi kalau berdiri di ujung tebing dekat curug, mau tidak mau mendadak terasa menjadi prabu mandi. Tapi tidak diiringi tabuhan tambur.
curug citambur, cianjur
Curug Citambur, sekarang perajurit tidak menabuh tambur lagi


Lokasi Curug Citambur  : coba cek blognya Akang Rudy Praja. Walaupun perginya bareng, Si Akang ini nulis rutenya lebih detail. Jadi Uncle Seronok malas nulis lagi. Cek saja blog si Akang Rudi.

Uncle Seronok penasaran. Menurut wikipedia Indonesia, Curug Citambur - Cianjur dengan ketinggian 100m menduduki peringkat no.7 dari list curug tertinggi di Indonesia. 

Curug Cimahi peringkat 11 dengan ketinggian  87m. Sedangkan Curug Cileat yang merupakan curug tertinggi di Subang ( +/- 100m ) tidak terdapat di list tersebut.

Secara kasat mata, menurut pendapat Uncle Seronok, Curug Cileat terlihat lebih besar dan tinggi dibandingkan Curug Citambur apalagi dibandingkan dengan Curug Cimahi. Tapi anehnya, Curug Cileat tidak terdapat dalam list tersebut.

Uncle Seronok pun binggung.

0 Response to "Curug Citambur : Prajurit Prabu Pun Menabuh Tambur"

Post a Comment