Siang panas itu mendadak menjadi sangat istimewah bagi saya. Beberapa meter dari tempat saya berdiri, ada serombongan abdi dalem Keparakan keluar dari Pawon Ageng - dapur khusus keraton Yogyakarta. Dipimpin oleh yang paling senior sambil dipayungi di depan. Disusul empat wanita abdi dalem berjalan pelan selangkah demi selangkah dengan hikmat. Masing-masing membawa jodhang berisi sajian makanan siang khusus untuk raja Keraton Yogyakarta.
abdi dalam kerapatan, bersiap membawa hidangan buat raja |
Beberapa menit yang lalu, rombongan abdi dalem Patehan yang bertugas membawa minuman ke dalam istana sudah lewat. Ritual membawa makanan siang raja keraton sebenarnya merupakan pemandangan sehari-hari di lingkungan kompleks keraton.
Tapi bagi saya, pemandangan seperti itu sangat istimewah. Terutama karena saya selalu membayangkan makanan khusus raja pasti sangat mewah dan banyak. Tapi yang saya lihat, yang depan bawa nasi, dua di belakang bawa 2 jenis lauk, dan terakhir bawa ceret, mungkin berisi teh hangat. Tidak berlimpah-limpah, bukan?
Pawon Ageng dari luar |
Soal dhahar dalem ( santapan khusus sang raja ) tentu saja mendapat perlakuan istimewah dari seluruh masyarakat Yogya, khususnya oleh para kaum bangsawan. Seorang ahli masak ( sekarang lebih populer disebut chef ) bersama tim juru masak yang disebut Boja bertugas meracik berbagai macam makanan.
Setelah selesai dimasak dan siap dihidangkan, giliran abdi dalem Keparakan yang bertugas menghidangkan santapan tersebut kepada raja. Sedangkan minuman diracik dan dihidangkan oleh kelompok lain yang disebut abdi dalem Patehan.
Pingin tahu menu favorit sang raja? Apa yang disantap oleh sang raja kemudian menjadi menu special tentu saja harus dicoba oleh kita semua. Kumpulan menu kesukaan tersebut kemudan dikenal dengan nama kersanan ndalam.
Dalam bahasa Jawa berarti sangat disukai. Dalam hal ini adalah makanan kesukaan raja. Sedangkan kata ndalam mengacu pada sesuatu yang sangat dihormati, dalam hal ini adalah sang raja sendiri.
Setelah selesai dimasak dan siap dihidangkan, giliran abdi dalem Keparakan yang bertugas menghidangkan santapan tersebut kepada raja. Sedangkan minuman diracik dan dihidangkan oleh kelompok lain yang disebut abdi dalem Patehan.
Abdi dalam Keparakan sedang bertugas |
Dalam bahasa Jawa berarti sangat disukai. Dalam hal ini adalah makanan kesukaan raja. Sedangkan kata ndalam mengacu pada sesuatu yang sangat dihormati, dalam hal ini adalah sang raja sendiri.
Saya dikasihtahu menu yang tergolong dalam menu kersanan ndalam adalah manuk enom, wedang adulimo, dan kongos. Beberapa menu lainnya sudah sangat populer di masyarakat sehingga kita tidak menyadari makanan tersebut adalah makanan raja : gudeg dan opor ayam, menu lombok khetok, sup buntut sapi dan panekuk enten-enten.
Jika kebetulan sedang berdarmawisata di keraton Yogyakarta, jangan lupa pasang mata pada saat menjelang makan siang. Siapa tahu Anda beruntung bisa menyaksikan ritual makan siang sang raja keraton Yogyakarta.
Jika kebetulan sedang berdarmawisata di keraton Yogyakarta, jangan lupa pasang mata pada saat menjelang makan siang. Siapa tahu Anda beruntung bisa menyaksikan ritual makan siang sang raja keraton Yogyakarta.
0 Response to "Melihat Ritual Makan Siang Raja Keraton Yogyakarta"
Post a Comment