becak dan lukisan mural |
Keliling
Yogyakarta naik becak? Kenapa tidak! Adalah Komunitas Jogja Becak Adventure (
KJBA) yang menjawab keraguaan saya untuk menggunakan jasa becak saat berada di
Yogyakarta. Tidak ada perasaan seperti
digiring paksa untuk belanja di berbagai pusat oleh-oleh, atau merasa jengkel
karena ditipu mentah-mentah oleh tukang
becak.
Dengan
komunitas Jogja Becak Adventure, saya sangat menikmati sensasi naik becak
keliling kawasan pusat kota. Sore itu sesuai dengan perjanjian, Pak Rochman (
54 th ), mengantar saya untuk wisata belanja. Rute awal tentu saja dimulai dari
kawasan Malioboro. Kawasan ini memang terkenal sebagai pusat belanja mulai dari
aneka baju batik sampai berbagai makanan khas Yogyakarta.
naik becak |
Pasar
Beringharjo dan toko Mirota boleh dibilang sebagai tempat belanja favorit
wisatawan. Belanja di kedua tempat ini memiliki keasyikan tersendiri. Di Pasar
Beringharjo, pintar-pintarlah menawar. Sementara di toko Mirota, siap-siap
rebutan baju incaran dengan pengunjung lain.
Dari
kawasan ini, becak kemudian digowes menuju Jalan Rotowijayan, pusat baju kaus
Dagadu aspal. Selanjutnya becak pun terus digowes lagi ke arah sebuah jalan
kecil dimana kedua sisi jalan tersebut dipenuhi para penjual baju batik. Jalan kecil itu adalah Jalan Kauman yang
terkenal sebagai kampung batik. Kalau sudah berada di daerah ini, tidak ada
salahnya mencoba mencari Masjid Ghede Kauman, tempat KH. Ahmad Dahlan mendirikan Islam
Muhammadiyah di kampung ini.
belanja-belanja |
Perjalanan
berlanjut ke daerah pusat penjualan kue bakpia di Jalan KS Tubun atau lebih
dikenal sebagai Jalan Pathuk. Disebut demikian karena di jalan inilah awal mula pusat pembuatan kue bakpia pathuk. Selain belanja
bakpia di sini, kita juga bisa menyaksikan secara langsung proses pembuatan bakpia.
Rute
berikutnya adalah Jalan Sosrowijawan yang terkenal sebagai kampung backpacker.
Di daerah ini hampir seluruh keperluan para backpacker tersedia di sini. Mulai
dari penginapan murah, rental mobil, agen perjalanan, money changer, sampai rumah
makan trasidional dan café dengan harga murah. Di daerah ini saya terpaksa mengakhiri wisata
naik becak belanja dan keliling pusat kota Yogyakarta karena malam sudah
menjelang.
Masih
trauma naik becak di Yogyakarta? Semoga tidak.
0 Response to "Yogya Becak City Tour "
Post a Comment